Banyaknya
Orang Percaya Informasi Palsu
Oleh : Fajar Shafitri
Pada zaman yang
sudah canggih seperti saat ini, sangat memungkinkan siapapun, dimanapun serta
kapanpun untuk mendapatkan atau menemui informasi lampau maupun yang sedang
hangat dibicarakan. Canggihnya sosial media saat ini sangat membantu kita untuk
menemukan informasi dari banyak nya sumber yang ada tanpa merasa sulit lagi.
Contohnya, di zaman ini bahkan kita tidak hanya bisa mengetahui berita atau
informasi dalam negeri saja, tetapi juga berbagai informasi dari luar negeri
pun dapat diketahui dengan cepat.
Namun, karena
sering dan mudahnya kita menerima informasi yang ada, membuat otak kita mudah
percaya pada informasi tersebut tanpa mencari tahu kebenaran akan informasi
tersebut, terlebih lagi jika informasi itu sedang hangat dibicarakan.
Sering sekali
kita menemukan beberapa diantara mereka atau mungkin kita sendiri untuk
mengutip sebuah informasi dan dibagikan ulang tanpa tau kebenaran dari
informasi tersebut, padahal mereka sendiri atau kita belum mengetahui berita
tersebut benar atau tidak. Bahkan, terkadang banyak alasan “konyol” seperti
sekedar ikut-ikutan trend yang sedang
ada saja.
Mungkin kalimat
dari “Cause everybody sees what they wanna see” sangat cocok untuk keadaan seperti itu. Keadaan di
mana banyak sekali manusia di zaman sekarang melakukan suatu hal atau mencari
tahu sesuatu yang memang mereka inginkan saja tanpa tau atau peduli itu benar
atau salah. “Mereka punya harapan,
keinginan, bias, preferensi, atau tanggapan tertentu yang selaras dengan apa
yang mereka harapkan menjadi kenyataan,” tutur David Rapp, Ph. D, seorang
profesor psikologi dan
pendidikan di Northwestern University di Illinois, Amerika Serikat
Mengapa
demikian? Karena terkadang informasi tersebut lebih menarik atau lebih segar
dalam pikiran kita, ingatan jangka pendek lebih mudah diakses otak kita
daripada fakta yang kita dengar lebih lama. "Seringkali
kita harus berpikir lebih keras untuk mengingat informasi sebelumnya, sehingga orang
akan sering mengabaikan fakta-fakta tersebut demi informasi baru yang
sebenarnya gak akurat," ujar
David Rapp, dikutip dari Reader’s Digest Asia.
Seperti
beberapa hari yang lalu, masyarakat Indonesia tepatnya yang tinggal di kawasan
DKI Jakarta dan sekitarnya di hebohkan dengan informasi mengenai salah satu
restoran sandwich, Subway. Dari
informasi yang beredar, dikatakan bahwa Subway akan membuka salah satu gerainya
di Indonesia. Banyak sekali masyrakat Indonesia yang sangat antusias dan
percaya akan informasi tesebut. Semua informasi berawal dari salah satu akun
instagram atas nama @subway_id dengan keterangan bio instagramnya The Finest Sandwich Coming to Indonesia (Sandwich
terbaik akan datang ke Indoensia). Karena keterengan tersebut lah yang membuat
masyarakat Indonesia semakin yakin jika memang mereka akan membuka gerainya di
Indonesia. Informasi tersebut pun banyak dibagikan ulang dan semakin banyak
diketahui. Namun, tidak lama setelah keviralan informasi tersebut, pemilik akun
@subway_id pun membuat klarifikasi dalma bahasa Inggris bahwa berita tersebut
tidak benar dan hanya keisengannya saja.
"Hallo semuanya. Maaf karena
mengecewakan, tapi ini bukanlah akun resmi Subway Indonesia. Saya membuat akun ini
kemarin malam karena merasa bosan dan saya tidak pernah menyangka akan menjadi
berita besar. Dari hati yang paling dalam, saya meminta maaf karena menggunakan
nama Subway untuk menarik perhatian. Jadi, dalam 24 jam saya akan menghapus
akun ini," tulis pemilik akun.
Ia juga meminta
maaf karena telah menggunakan nama akun tersebut serta mengatakan untuk memetik
pelajaran dari kejadian tersebut. “Mari
ambil ini sebagai pelajaran untuk kita semua. Tidak semua (yang ada) di media
sosial ini benar. Selalu verifikasi semuanya sebelum memgunggah itu di media
sosial,” ujarnya, “Saya juga mengakui
kesalahan Saya, dan saya tidak akan mengulangi kesalahan ini lagi. Mohon maaf
merusakan antusiasme kalian” tambahnya.
Atas
klarifikasi tersebut, banyak berbagai respon yang diberikan. Ada yang merasa
sangat kecewa, ada yang merasa akun tersebut hanya mencari ketenaran, ada pula
yang tetap menanggapinya dengan santai.
Kejadian
tersebut merupakan hanya contoh dari salah satu informasi palsu atau hoax yang tersebar di media sosial.
Sangat banyak informasi-informasi palsu yang tersebar baik di media sosial
maupun media lainnya (cetak, televisi, dll). Banyak sekali mereka-mereka yang
sengaja membuat informasi-informasi palsu tersebut hanya untuk keuntungan
pribadi tanpa memikirkan dampak atau efek yang ditimbulkan dari informasi palsu
tersebut. Akibatnya, banyak sekali pengguna media sosial yang melihat lalu
memperluas informasi itu dengan mengunggah ulang atau membagikannya di media
sosialnya masing-masing tanpa mengetahui fakta-faktanya.
Maka
dari itu, kita semua sebagai masyarakat yang cerdas terutama kaum milenial yang
ada harus mampu membedakan informasi palsu dan benar. Akan lebih baik jika kita
tidak langsung menelaah informasi tersebut secara mentah - mentah, namun akan
lebih baik untuk mencari dari berbagai sumber lainnya atas suatu informasi yang
ingin kita ketahui tersebut. Agar kedepannya kita tidak salah paham akan suatu
informasi dan tidak merugikan orang lain apabila membagikan informasi tersebut,
kalau perlu menyertakan bukti atas fakta dari informasi tersebut.
Berikut
tips atau cara untuk menghindari penyebaran informasi hoax :
1.
Cek narasumber
Banyak
informasi yang bertebaran dan dibagikan begitu saja tanpa tau kebenaran
informasi tersebut, bahkan kita sering mendengar istilah dari grup sebelah . Dari istilah ini saja kita sudah dapat
mengetahui apakah informasi tersebut benar atau tidak. Maka dari itu, kita
harus mencari tahu narasumber awal atas informasi tersebut
2.
Antisipasi atau jangan mudah tertarik dengan judul yang
provokatif
Pembuat
informasi - informasi palsu ini pasti nya akan menggunakan judul yang ‘menarik’
agar kita tertarik dan percaya akan informasi yang diberikan. Untuk mengatasi
hal ini, kita bisa mencari informasi dari sumber lain dengan judul yang serupa.
3.
Perhatikan gambar atau foto yang ada
Beberapa
informasi yang diberikan terkadang mencantumkan gambar atau foto. Kita harus
mampu mengetahui apakah foto tersebut asli atau hanya editan semata.
4.
Baca atau lihat informasi secara
menyeluruh
Banyak
sekali yang membagikan informasi - informasi yang ada tanpa melihat secara kesuluruhannya.
Hal ini lah yang menyebabkan kesalah pahaman antara sesama penerima informasi
tersebut, dan terkadang tidak sedikit diantara mereka yang malah bertengkar dan
mempermasahkan informasi tersebut.
Apabila
kita ingin membuat suatu informasi, buatlah secara nyata dan sesuai dengan
fakta yang ada. Agar penerima informasi kita tidak salah paham dan dapat
membagikan informasi itu dengan baik dan aman. Namun, apabila kita sebagai
penerima informasi, lebih cermatlah dalam menilai suatu informasi sebelum mebagikannya
kapada orang lain. Cari tahu dulu atas kebenaran informasi yang diterima.
Apabila informasi yang kita terima ternyata hoax,
akan lebih baik jika kita melaporkannya kepada Kementrian Komunikasi dan
Informatika dan memberikan fakta atas informasi tersebut, atau jika ingin simple nya saja cukup tidak menyebarkan
informasi tersebut.
STOP
BERITA HOAX!
*Mahasiswa Program Studi Akuntansi (D3) Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta*
Artikel telah diposting di dunia kampus 4.0 - https://www.duniakampus40.net
Good!
BalasHapusArtikel yang bagus dan menarik
BalasHapussangat bermanfaat
BalasHapusKerenn, semangat terus berkaryaaa
BalasHapusKeren dan bermanfaat sekali , semangat terus bikin artikelnya!!
BalasHapusBetul stop berita hoax ya gaes
BalasHapus